Monday, April 25, 2016

Review : Fumo Chitai Drama Jepang



Review : Fumo Chitai drama Jepang (2009) 


Fumo Chitai ( 2009)


Episode : 19
Genre    :  Drama , bisnis 

Tadashi Iki ( Karasawa Toshiaki ) seorang  perwira tinggi di pasukan militer  Jepang yang  ikut menjadi tokoh penting dalam usaha jepang untuk menjadi salah satu negara adidaya tahun 1945 , namun mereka harus menarik mundur  pasukan  mereka karna pemboman dua kota mereka yaitu Nagasaki dan Hiroshima .

Iki mendapat tugas  dari kaisar  untuk menyampaikan perintah mundur pada semua pasukan yang tengah berada di China yang  awalnya di tolak oleh para perwira yang berada di sana , saat  akan kembali  ke  Jepang  Iki memutuskan untuk membiarkan  seorang  prajurit  yang terluka  untuk  di  angkut terlebih dahulu  hal yang menyebabkan Iki tertinggal  dan ikut  di investigasi  dalam mahkamah militer untuk di minta pertanggung jawaban atas peperangan yang telah memakan korban .

Iki di  bawa oleh pasukan militer Uni soviet yang meminta Iki dan para petinggi pasukan militer Jepang untuk memberikan kesaksian jika kaisar  ikut bertanggung jawab atas konflik perang yang telah terjadi , meski begitu Iki menolak memberikan pernyataan hingga mulai di pisahkan dengan para petinggi yang lain dan di lempar sana-sini untuk menggoyah psykis Iki , namun Iki kukuh akan pendiriannya hingga dua tahun kemudian Iki di panggil dan di mulai digoda dengan di imingi akan bisa di pertemukan dengan keluarganya , tapi Iki memilih untuk tak menemui keluarganya dan kukuh dengan pendiriannya , hal yang membuat Iki harus menjalani masa sebagai tahanan perang dan menjalani hari sebagai pekerja paksa , yang ternyata bukan hanya para tentara yang harus ikut bertanggung jawab , banyak warga sipil yang ikut menjadi tahanan .

Banyak  para tahanan yang meninggal karna beratnya kehidupan kerja paksa di Siberia , namun Iki tetap berjuang hidup dan setelah 11 tahun menjalani masa hukumannya Iki akhirnya  bisa kembali ke Jepang menemui keluarganya .

Setelah bebas Iki hidup sebagai warga sipil dan menolak kembali ke pasukan militer meski tawaran terus datang termasuk dari temannya bernama Kawamata yang telah menjadi mentri pertahanan , namun Iki tak bisa menggantukan hidup pada istrinya hingga akhirnya dengan berat hati Iki menerima tawaran bekerja di sebuah perusahaan perdagangan  karna istri dan anaknya  tak ingin Iki kembali ke dunia militer .

Iki di minta  bergabung  dengan perusahaan tersebut  dengan syarat  pemilik perusahaan  bernama Ichizo Daimon untuk  tak meggunakan namanya untuk kepentingan bisnis , Ichizo menyetujui karna sang pemilik perusahaan meminta Iki bergabung karna ingin sama - sama mewujudkan menguasai dunia lewat ekonomi .

Iki mulai menjalani hari sebagai pegawai kantoran yang ternyata sangat berat dan berbeda dengan usianya yang tak lagi muda , bahkan banyak yang membicarakan kurang baik tentang dirinya  tapi Iki tak bisa menyerah begitu saja dengan Jiwa nya sebagai tentara , meski terasa berat dan terkadang kesal Iki kembali ingat pada keluarganya yang telah mengalami sulit .

Iki bekerja  dengan sangat serius dan tekun hingga Iki di ajak ikut dalam perjalanan bisnis di Amerika  dan di perlihatkan bisnis pesawat tempur , dan di sana dia  bertemu  dengan sahabatnya yang menjabat sebagai mentri pertahanan yakni Kawamata hal yang membuatnya sadar jika dirinya telah di manfaatkan oleh perusahaan  Ichizo untuk  menarik simpati pemerintah agar  bisa menjual produk mereka ke pemerintah , hal yang membuat Iki berang dan mulai memikirkan apa yang akan di putuskannya tetap bertahan atau keluar dari perusahaan tsb .





Dorama yang mengharu biru apalagi melihat kehidupan saat Iki yang tengah menjalani masa hukumannya dalam sebagai tersangka kejahatan perang , tapi kalau  mengingat  begitu banyak korban kerja Romusha di Indonesia saat penjajahan Jepang  . Tapi bukan itu point dari drama yang merupakan recycle dari drama dengan judul yang sama tahun 1979  ,  drama bertema bisnis yang Rekomended bangeut buat bikin semangat , meski dorama ini tipe  dorama berat . 

No comments:

Post a Comment